Senin, 13 Oktober 2014

Kirim AL-FATIHA untuk Rosulullah dan para Malaikat

Kirim Al-Fatihah untuk Rosululloh
Dalam acara tahlilan dan yang semacamnya, kita seringkali mendengarkan orang yang mengirimkan pahala Al-Fatihah untuk Nabi dengan kalimat sebagai berikut:
“Ilaa Hadhratin Nabiyil mushthafaa shallallaahu ‘alaihi wasallam wa aalihii wa ash-haabihi ajma’iina syai`un lillaahi lahum, Al-Faatihah”
Artinya, Kepada Nabi Mushtofa, Shollallohu ‘alaihi wasalam, keluarganya dan para sahabatnya semuanya karena Alloh, bagi mereka Al-Faatihah.

Saya dulu sering memimpin tahlilan dan saya gunakan kalimat tersebut ketika ingin mengirimkan pahala fatihah untuk Nabi dan para sahabatnya. Saya dulu diajari begini, “Sekalipun kita tidak punya pahala banyak dan banyak orang diantara kita yang masih sering ikut main togel (salah satu nama judi) plus banyak dosanya, tetap merasa perlu untuk menghadiahkan pahalanya kepada Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasalam.”

Komentar penulis: Rosululloh, kalau boleh diibaratkan, layaknya seorang milyarder, yang punya harta banyak. Layakkah orang-orang miskin lagi fakir memberikan harta kepada beliau? Anehnya, kita yang krisis pahala dan banyak dosa ini malah mengirimkan pahala kepada NabiShollallohu ‘alaihi wasalam. Apakah kita merasa benar dengan mengamalkan hal tersebut? Tidak ada alasan untuk membenarkan amalan tersebut. Dari sisi syari’at tidak ada secuilpun dalil yang membenarkannya. Secara rasionalpun menghadiahkan pahala tidaklah pas.

Ada yang berkilah bahwa Rosululloh itu diibaratkan sebagai gelas yang penuh, bila dipenuhi terus akan mengalirkan airnya atau menumpahkannya kepada kita.

Saya katakan, gelas yang sudah penuh tidak perlu dipenuhi lagi karena nantinya akan tumpah dan meluber kemana-mana sehingga hal ini merupakan perbuatan israf (sia-sia dan pemborosan). Mestinya kita cari bejana kosong lainnya yang butuh untuk diisi. Sungguhpun demikian, amalan kirim pahala fatihah tidak diperbolehkan. Tidak ada satupun riwayat, baik yang dha`if apalagi yang shahih yang menerangkan kepada kita bahwa para sahabatrodhiyallohu ‘anhum mengamalkan amalan ini. Para sahabat tidak pernah mengirimkan pahala bacaan fatihah ataupun bacaan surat yang lainnya.

Lalu apa dalil yang mereka pergunakan untuk mendukung amalan ini selain hanya anggapan baik saja? “Ah, itu kan baik. Membaca Al-Qur’an kok dilarang?” Sekiranya amalan ini baik, tentu para sahabat akan mengamalkannya. Anggapan baik semata tidak bisa melegalkan atau menjadikan benar sebuah amalan. Inilah prinsip Ahlussunnah, sebagaimana Rosululloh bersabda, “Orang yang terbaik diantara kalian adalah pada masaku (para sahabat Nabi), kemudian generasi yang setelahnya, kemudian generasi yang setelahnya.” (HR. Bukhori dan Muslim).

Jika para sahabat saja tidak mengamalkannya, lantas kenapa kita mengamalkannya? Apakah kita merasa lebih baik dan lebih mendapat petunjuk melebihi kebaikan dan hidayah yang diberikan kepada para sahabat? Oleh karena itu kita tidak mengamalkan amalan kirim pahala bacaan Al-Qur’an disebabkan amalan ini merupakan amalan yang tidak dituntunkan dalam Islam, tidak dituntunkan oleh Rosululloh, para sahabat nabi, para tabi’in dan atba’ at-tabi’in dan generasi Islam yang utama. Jika demikian, orang-orang yang mengamalkan amalan ini mencontoh tuntunan siapa? Maka, orang-orang yang mengamalkan amalan mengirimkan pahala bacaan Al-Qur’an telah melanggar tuntunan Nabi. Bagaimana melanggarnya? Nabi dan para sahabatnya tidak pernah mengamalkan amalan ini, lalu dating generasi belakangan yang mengamalkan amalan ini. Maka, orang-orang ini telah mengamalkan suatu amalan yang tidak pernah dituntunkan oleh Rosululloh dan para sahabatnya. Bukankah perbuatan semacam ini adalah bentuk pembangkangan kepada Rosululloh dan menyelisihi beliau? Jawabnya adalah YA.

Rosululloh bersabda, “Apa yang telah aku larang, maka jauhilah. Dan apa yang aku perintahkan, kerjakanlah semampu kalian. Sesungguhnya umat terdahulu telah binasa karena banyak bertanya dan menyelisihi nabi mereka.” (HR. Muslim)
Alloh juga berfirman, “Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” (QS. An-Nur: 63)

Amalan yang dituntunkan Islam kepada Nabi adalah membaca shalawat kepada beliau, bukan mengirimkan pahala bacaan fatihah. Sebagaimana Alloh berfirman, “Sesungguhnya Alloh dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56)

Kirim Al-Fatihah kepada Malaikat adalah sebuah lelucon dan perbuatan bodoh
Dalam rangkaian amalan kirim bacaan fatihah pada acara tahlilan, kita akan menjumpai adanya amalan kirim fatihah untuk malaikat. Diantara kalimat yang diucapkan oleh orang-orang yang gemar yasinan, tahlilan dan kirim fatihah adalah “Wa ilaa jamii’i malaaikatillaahil muqorrobiin,” (Dan kepada seluruh malaikat Alloh yang dekat dengan-Nya).

Manusia yang mengirimkan pahala bacaan Al-Fatihah kepada malaikat itu mestinya mau mengaca terlebih dahulu, siapakah yang lebih membutuhkan pahala bacaan itu? Dirinya atau para malaikat? Demikian juga, sebelum mereka mengamalkan amalan kirim pahala bacaan Al-Fatihah ini hendaknya mereka bertanya terlebih dahulu, adakah amalan ini dituntunkan oleh Rosululloh.

Malaikat adalah makhluk Alloh yang mulia yang tidak pernah berbuat maksiat kepada-Nya. Alloh berfirman mengenai malaikat, “Penjaganya (yakni neraka) adalah para malaikat yang kasar lagi keras yang tidak bermaksiat terhadap apa-apa yang diperintahkan kepada mereka. Dan mereka senantiasa mengerjakan apa-apa yang diperintahkan (oleh Alloh)” (QS. At-Tahrim: 6)

Jika demikian keadaan malaikat sebagaimana yang diceritakan oleh Alloh, lantas masih pantaskah kita mengirimkan pahala bacaan fatihah kepada mereka? Para malaikat itu tidak membutuhkan kiriman pahala dari kita karena  mereka adalah makhluk yang disucikan oleh Alloh dari maksiat. Oleh karena itu, mengirimkan pahala fatihah kepada malaikat merupakan lelucon dan tindakan bodoh sebagaimana juga tindakan kirim pahala fatihah untuk Rosululloh juga merupakan lelucon dan tindakan bodoh.

Lalu, amalan apa yang boleh kita lakukan? Diantara amalan yang disyari’atkan kepada malaikat adalah kita mengucapkan salam kepada mereka sebagaimana salam yang kita baca ketika duduk tasyahud yang berbunyi, “Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish sholihiin”(Semoga keselamatan menyertai kita dan para hamba Alloh yang sholih).

Ketahuilah, para malaikat adalah hamba Alloh yang sholih. Maka, para malaikat juga tercakup dalam salam yang kita baca pada doa tasyahud. Disadari atau tidak, ketika kita membaca doa tasyahud ini, kita telah mendoakan keselamatan kepada diri kita sendiri dan para hamba Alloh yang sholih,yakni seluruh hamba Alloh yang memiliki kesholihan yang meliputi Nabi dan Rasul, para malaikat, dan orang-orang sholih, baik yang telah wafat maupun yang masih hidup. Seluruhnya mendapatkan keutamaan doa ini.

Oleh karena itu, hendaknya kita dalam beramal tidak taklid buta sehingga kita mengamalkan amalan-amalan yang salah, bahkan terhitung amalan konyol dan bodoh semacam amalan kirim pahala bacaan fatihah ini. Sudah sepantasnya kita mengoreksi setiap amalan kita, sudahkah amalan yang kita amalkan selama ini telah benar dan sesuai dengan tuntunan Rosululloh? Jika sesuai, maka Alhamdulillaah, teruskan dan tingkatkan. Adapun jika tidak sesuai, maka sudah semestinya kita berlapang dada untuk meninggalkannya, meski banyak orang yang mengerjakannya. Ketahuilah, banyaknya orang yang mengamalkan bukanlah patokan benarnya suatu amalan. Benarnya amalan hanya diukur dari amalan Rosululloh dan para sahabatnya, kita mengikuti apa yang beliau dan para sahabatnya amalkan dan tidak mengamalkan apa yang tidak beliau dan para sahabatnya amalkan.

Amalan kirim pahala hanyalah sebuah amalan yang kita dapatkan turun temurun dari orangtua kita, dari kakek nenek kita, tanpa kita ketahui sudah benarkah amalan ini. Demikian juga, jika ada seseorang yang memperingatkan kita tentang salahnya amalan kita yang mana orang itu mengoreksi amalan kita yang salah dengan membawakan keterangan yang shohih dan argumentasi yang kuat, maka tidak selayaknya kita menuduhnya dengan tuduhan-tuduhan yang buruk. Mestinya kita berterima kasih kepadanya karena telah menasehati kita dan berusaha untuk meluruskan kesalahan kita.

Diantara ucapan-ucapan buruk yang sering kita lontarkan kepada orang-orang yang mengingatkan tentang salahnya amalan kita adalah, “Ah, kamu jangan sok benar sendiri. Masak membaca Al-Qur’an kok dilarang?” atau, “Lha klo begitu, para kyai yang mengamalkannya salah donk, lalu kamu yang benar?” atau ucapan-ucapan lainnya yang semisal dengan ini. Sungguh, ucapan seperti ini tidak layak keluar dari lisan seorang muslim ketika mendapatkan nasehat dari saudaranya. Allohua’lam.

Referensi:
  • Al-Qur’an dan terjemahannya.
  • KH. Makhrus Ali dalam buku Mantan Kyai NU Menggugat Tahlilan, Istighosahan dan Ziarah Para Wali halaman 71-83.
Diposting lagi oleh : Wanda Gumala Putra

Minggu, 14 September 2014

Tugas Bahasa Indonesia ( Buk Irma )


ARTIKEL
Pengertian, Jenis-jenis serta contoh Artikel – mungkin sudah sering kita lihat yang satu ini tapi banyak dari kita belum mengetahuinya itu tulisan jenis apa, Artikel adalah tulisan yang berisi pendapat, ide atau fakta yang mana kadang kala menghibur, mendidik ataupun mengkritisi yang disebar luaskan melalui media massa baik online maupun offline.
Untuk menulis sebuah artikel siapapun bisa melakukannya dan itu mudah, tapi hasil dari tulisan masing masing individu dijamin berbeda.   Nah setelah pesatnya perkembangan zaman banyak individu mampu menuliskan artikel di berbagai media online, dimana mereka dapat menuliskan apapun tanpa ada batasan, ada yang disukai oleh masyarakat dan ada juga yang dibenci karena menjatuhkan.
Sebelum Anda berpikir membuat sebuah artikel sebaiknya Anda pelajari dulu jenis jenis artikel atau membaca sekilas apa itu artikel melalui media koran atau media lainnya, berikut ini jenis-jenis artikel dan contohnya :

Artikel Eksploratif
Artikel atau tulisan yang berisi ungkapan dari fakta-fakta menurut sudut pandang si penulis
Contoh artikel Eksploratif : Makalah penelitian

Artikel Eksplanatif
Adalah tulisan yang dibuat untuk menerangkan atau menjelaskan suatu hal kepada pembaca menurut berbagai sudut pandang, terutama dari sudut penulisnya
Contoh artikel Eksplanatif : Buku berjudul “3 Ciri Pribadi Sukses” oleh (Kevin Wu. Gatra, 16 Maret 2011), serta buku-buku sejenisnya yang lain

Artikel Deskriptif
Artikel atau tulisan yang disusun untuk menggambarkan sebuah permasalahan yang sedang terjadi dalam masyarakat
Contoh artikel Deskriptif : Berita tentang aksi tawuran antar kampong

Artikel  Prediktif
Artikel yang memuat tentang sesuatu yang sifatnya akan atau belum terjadi, menurut analisa si penulis
Contoh artikel Prediktif : Prakiraan cuaca, Prediksi skor (hasil) pertandingan sepakbola




BIOGRAFI
Biografi merupakan tulisan yang berisi riwayat hidup yang ditulis oleh orang lain. Secara umum biografi, berisi narasi perjalanan hidup seorang tokoh, deskripsi kegiatan atau peristiwa yang dialaminya, ekspresi termasuk gagasan, perasaan, dan pandangan hidup. Biografi juga sangat penting untuk dibaca karena di dalamnya terkandung nilai pendidikan atau moral bagi pembacanya.
Contohnya: Biografi pahlawan, artis, sastrawan dll
 Berikut strukturnya

1.      Latar Belakang Keluarga
Disini menceritakan tentang keluarganya berupa kedua orang tua, tempat dan tanggal lahir, anak ke berapa, dan menceritakan saudaranya.
Latar Belakang Pendidikan
Berisi tentang pendidikan yang telah dicapai hingga sekarang berikut dengan tahun dan nama sekolahnya. Dan diawali dengan paragraf baru
Latar Belakang Prestasi
Isinya tentang semua prestasi yang pernah diperoleh mulai dari kecil hingga sekarang.
Latar Belakang Pekerjaan
Jika sudah bekerja maka mencantumkannya namun jika masih pelajar maka poin ini bisa dihilangkan. Namun jika sudah bekerja, maka diterangkan pekerjaannya.
Latar Belakang Hasil Karya
Ini khusu bagi mereka yang sudah bekerja dan lagi-lagi untuk para pelajar poin ini bisa dihilangkan.
Setiap berganti poin maka harus ganti paragraf
Berikut contoh Biografi
Biografi R.A Kartini
Raden Ajeng Kartini lahir pada tahun 1879 di kota Rembang. Ia anak salah seorang bangsawan yang masih sangat taat pada adat istiadat. Setelah lulus dari Sekolah Dasar ia tidak diperbolehkan melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi oleh orang tuanya. Ia dipingit sambil menunggu waktu untuk dinikahkan.
Kartini kecil sangat sedih dengan hal tersebut, ia ingin menentang tapi tak berani karena takut dianggap anak durhaka. Untuk menghilangkan kesedihannya, ia mengumpulkan buku-buku pelajaran dan buku ilmu pengetahuan lainnya yang kemudian dibacanya di taman rumah dengan ditemani Simbok (Pembantunya).
Akhirnya membaca menjadi kegemarannya, tiada hari tanpa membaca. Semua buku, termasuk surat kabar dibacanya. Kalau ada kesulitan dalam memahami buku-buku dan surat kabar yang dibacanya, ia selalu menanyakan kepada Bapaknya. Melalui buku inilah, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir wanita Eropa (Belanda, yang waktu itu masih menjajah Indonesia). Timbul keinginannya untuk memajukan wanita Indonesia. Wanita tidak hanya didapur tetapi juga harus mempunyai ilmu. Ia memulai dengan mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajarkan tulis menulis dan ilmu pengetahuan lainnya. Ditengah kesibukannya ia tidak berhenti membaca dan juga menulis surat dengan teman-temannya yang berada di negeri Belanda. Tak beberapa lama ia menulis surat pada Mr.J.H.Abendanon. Ia memohon diberikan beasiswa untuk belajar di negeri Belanda.
Beasiswa yang didapatkannya tidak sempat dimanfaatkan Kartini karena ia dinikahkan oleh kedua orangtuanya dengan Raden Adipati Joyodiningrat. Setelah menikah ia ikut suaminya ke daerah Rembang. Suaminya mengerti dan ikut mendukung Kartini untuk mendirikan sekolah wanita. Berkat kegigihannya Kartini berhasil mendirikan Sekolah Wanita di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah “Sekolah Kartini”. Ketenarannya tidak membuat Kartini menjadi sombong, ia tetap santun, menghormati keluarga dan siapa saja, tidak membedakan antara yang miskin dan kaya.
Pada tanggal 17 September  1904, Kartini meninggal dunia dalam usianya yang ke-25, setelah ia melahirkan putera pertamanya. Setelah Kartini wafat, Mr.J.H Abendanon mengumpulakan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada para teman-temannya di Eropa. Buku itu diberi judul “DOOR DUISTERNIS TOT LICHT” yang artinya “Habis Gelap Terbitlah Terang”.

AUTOBIGRAFI
Autobiografi merupakan tulisan yang berisi riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh dirinya sendiri. Dalam hal ini, autobiografi merupakan catatan tentang diri sendiri.
Auto Biografi Devi Retnaningsih

1.      Latar Belakang Keluarga

Pada tahun 1996, hari selasa tanggal 5 Maret di rumah orang tua saya di Cilacap, tepatnya pukul 10.00 siang lahirlah seorang bayi perempuan. Bayi tersebut memiliki berat 3,2 kg dan panjang 48 cm. Bayi itu adalah diriku Devi Retnaningsih. Saya adalah putri dari pasangan Ngadino dan Sri Sunarti. Ayahku berasal dari Kulon Progo Yogyakarta, ia adalah kepala rumah tangga dan ia juga bekerja sebagai seorang Guru Mapel di Sekolah Dasar. Dan Ibuku berasal dari Bantul Yogyakarta, ia adalah seorang ibu dari 2 anak perempuannya, ia juga bekerja sebagai seorang guru Agama Islam di Sekolah Dasar. Saya adalah anak kedua dari 2 bersaudara. Saya mempunyai seorang kakak perempuan yang lahir di Bantul Yogyakarta pada tanggal 15 Juni 1992, ia bernama Lia Ardiyanti. Ia adalah seorang mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta fsayaltas PGSD. Sekarang, saya tinggal bersama kedua orang tusaya di sebuah desa yang bernama desa Sarwadadi, kecamatan Kawunganten, kabupaten Cilacap. Pada saat saya berumur 3 bulan, saya belajar merangkak, saya diajari oleh orangtua maupun saudara – saudara lainnya. Dan akhirnya pada umurku yang ke 12bulan saya bisda berjalan. Sehingga pada saat saya berumur 1 tahun 3 bulan, saya dapat berjalan bahkan berlari, walaupun keseimbangan belum terlatih. Terkadang saya terjatuh dan mempunyai luka yang membekas di sekitar lutut.
2.      Latar Belakang Pendidikan
Akhirnya saya merasakan nikmatnya menuntut ilmu secara formal mulai tahun 2001. Saya bersekolah di TK Mashitoh 3 Sarwadadi, Kawunganten Cilacap. Saya menempuh pendidikan TK selama kurang lebih 2tahun. Pada tahun 2002 saya lulus dari bangku TK dan melanjutkan ke salah satu Sekolah Dasar yang dekat dengan rumahku yaitu SD Sarwadadi 03. Saya memilih utuk bersekolah di tempat itu karena Ibuku mengajar di sekolah tersebut, saya menempuh pendidikan Sekolah dasar selama 6 tahun. Pada tahun 2008 saya melanjutkan pendidikanku di salah satu SMP favorit di daerahku yang berjarak  ±7KM dari rumahku, saya menempuh perjalanan menggunakan sepeda kesayanganku. Sekolah tersebut adalah  SMP Negeri 1 Kawunganten, selama kurang lebih 3 tahun hingga lulus dengan hasil yang memuaskan. Sekitar pada bulan Juli tahun 2011 saya memutuskan untuk mendaftarkan diri di salah satu SMA favorit di Kabupaten Cilacap, yaitu SMA Negeri 3 Cilacap.
Butuh usaha keras untuk bisa masuk di SMA tersebut, dari mulai Test akademis, Test wawancara bahasa Inggris, pertimbangan nilai hasil ujian saya lalui. Dan akhirnya harapan untuk masuk pun terkabulkan. Sampai sekarang saya menuntut ilmu di SMAN 3 Cilacap yang kurang lebih sudah 1,5 tahun. Walaupun sekolahku dengan tempat tinggalku berjarak ±50km, saya tetap semangat untuk berangkat sekolah untuk mencapai semua cita-citsaya. Saya pun berharap saya bisa lulus dalam ujian dan mendapat hasil yang bagus ketika Ujian Akhir Sekolah mendatang. Dan saya berharap bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Amiiin…
3.      Latar Belakang Prestasi

         Dalam perjalanan hidupku, saya mempunyai beberapa prestasi baik Akademik maupun Non Akademik. Prestasi itu pun saya raih mulai dari saya duduk di bangku Taman Kanak-kanak, di situlah saya mendapatkan beberapa prestasi diantaranya Juara II lomba mewarnai dari perwakilan beberapa TK di kecamatan Kawunganten, juara II lomba menyanyi antar TK, lomba III membawa kelereng dengan sendok di sekolah, dan mungkin ada beberapa prestasi yang saya dapatkan di banku TK yang mungkin saya sudah lupa. Ketika  saya duduk di Sekolah Dasar selalu juara kelas, Kelas 1 peringkat 1, kelas 2 peringkat 1 dan 2, kelas 2 mendapat peringakat 1, kelas 3 peringkat 1, kelas 4 peringkat 2 dan 1, kelas 5 peringkat 1, dan ketika kelas 6 peringkat 2. Saya juga pernah mewakili sekolah saya untuk mengikuti Lomba Bahasa Jawa tingkat Kecamatan dan mendapatkan juara II. Selain dibidang akademis, saya juga punya beberapa prestasi non akademis, ketika saya mengikuti Pesta Siaga, grup dari sekolah kami mendapat Juara 1 kecamatan dan kemudian melanjutkan ke Kabupaten. Saya juga pernah mendapat juara II lomba menyanyi tunggal di sekolah saya. Mungkin semua itu saya dapatkan karena usaha kerasku untuk menjadi yang terbaik.


OPINI

 Adalah : kalimat yang maknanya belum tentu benar2 terjadi, hanya sekedar prediksi
Opini : semuanya sangat murah


Pidato

Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan umum atau berorasi untuk menyatakan pendapatnya, atau memberikan gambaran tentang suatu hal. Pidato biasanya dibawakan oleh seorang yang memberikan orasi-orasi, dan pernyataan tentang suatu hal/peristiwa yang penting dan patut diperbincangkan. Pidato adalah salah satu teori dari pelajaran bahasa indonesia. Pidato biasanya digunakan oleh seorang pemimpin untuk memimpin dan berorasi di depan banyak anak buahnya atau khalayak ramai.

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pertama-tama marilah kita panjatkan Puji syukur ke hadirat Allah S.W.T yang selalu memberikan rahmat-Nya pada hari ini sehingga kita dapat berkumpul bersama untuk mengadakan acara perpisahan sekolah.
Shalawat serta salam saya berikan kepada baginda besar Nabi Muhammad SAW beserta sahabat dan umatnya, Dimana beliau adalah suri tauladan bagi kita.
Dan yang terhormat bapak/ibu Kepala Sekolah SMAN 1 Tanjung yang selalu memberikan Motivasi kepada kita Beserta Guru dan Staf T.U
Dan yang saya cintai teman-teman di 12 kelas pada tahun 2012, khususnya teman-teman 12 IPA 3 I love U forever banget.

Dan tidak lupa terima kasih kepada panitia yang telah membuat acara ini meriah dan pula yang memungkinkan saya untuk berdiri di sini dalam pidato yang disampaikan di depan audiens sekarang.
Saya hanya ingin berucap kepada teman-teman semua yakniselamat untuk kita semua! Kami berhasil lulus akhir .. Ya Allah, Alhamdulillah .. Hari penuh ujian yang sangat menegangkan kini telah berakhir .. Kita lulus! Kami tidak anak SMA lagi! Kami akan meninggalkan sekolah ini .. dan terpisah ..

Perpisahan .. Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Kebanyakan kita pasti bertemu baru dan sudah akrab di sekolah di sini. Atau mungkin sudah ada sejak SMP, sejak SD, atau bahkan sejak lima. Pertemanan kebahagiaan akan ada ketika kita rumit ini selama tiga tahun dapat bertahan selamanya. Seakan-akan tidak tergoyahkan oleh apapun. Tetapi kita tidak dapat menyangkal bahwa sengan berjalan selama hidup kita, bersama dengan kedatangan sesuatu yang baru seperti kuliah, ngekos, kerja, perkawinan, dan juga sejalan dengan kedatangan orang-orang yang baru, teman baru, pacar baru, baru guy , pemisahan biasa terjadi. Diantara kita mungkin merasa bahwa perpisahan pengecut karena dia sedang menunggu untuk melihat hal-hal baru yang lebih menyenangkan daripada hal-hal berikut adalah sangat membosankan. Tapi mungkin di sisi yang berbeda, ada yang merasa sangat sedih karena ia memiliki banyak hal yang menyenangkan di sini dan berapa banyak kenangan telah dibuat ..

Kenangan .. Teman-teman yang saya kasih, sebelum kita terlambat menyadari bahwa waktu tidak dapat diputar kembali dan sebelum kita menyesal karena uang sekolah yang tinggi tanpa kita memiliki segala sesuatu yang berharga. Kemudian membuat banyak kenangan! Melakukan apa yang ingin Anda lakukan. Katakanlah apa yang ingin Anda katakan. Katakanlah kepada guru dalam mengajar terlalu kaku menjadi lebih santai. Katakanlah kepada bising cewe-cewe yang sok ngerasa cantik dan populer tuh jika otak lebih penting dari tampilan! Katakanlah kepada cowo d cupu sekolah untuk lebih percaya diri. Katakanlah kepada orang yang anda cintai bahwa Anda mencintainya! It's SEKARANG atau NEVER, teman! Come On! Seperti waktu berjalan oleh, memori tetap. Seiring waktu, satu-satunya yang tersisa kenanganlah ..

Terakhir .. Selama sekolah, kami sebagai siswa sangat bangga dan berterimakasih kepada semua guru yang mengajar di sekolah ini, yang sangat baik, tidak pernah tidak adil dalam mengajar, sabar, sangat lelah dan tidak tahu ke dalam panduan kami. Terima kasih atas jerih payah semua guru, kami dapat lulus dari SMP.
Mudah-mudahan semua guru yang bertugas untuk mengajar di sekolah ini dapat diberikan kesehatan dan kebahagiaan selalu diberikan.

Ada sebuah kutipan dari film Cinta Pertama dimainkan oleh Bunga Citra Lestari dan Joshua Benjamin bahwa pertemuan tidak ada yang kekal. Tapi saya percaya, seperti pertemuan, perpisahan juga tidak ada yang abadi! Jangan lupa hal-hal yang berharga kami telah berpengalaman selama tiga tahun sekolah di sini. Menyimpan kenangan di hati kita semuaaa ..

Selamat dipisahkan! Selamat adalah karena menjadi non-anak-sekolah lagi. Jauhkan diri Anda jauh dari orang tua kuliah.

Itulah bebapa kata dalam Pidato yang saya sampaikan. Semoga apa yang anda cita-citakan dibangku perkuliahan terwujud....amien..

Akhir kata Kami minta maaf jika ada satu kata yang salah atau tidak berkenan .

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Reportase
 adalah kegiatan meliput, mengumpulkan fakta-fakta tentang berbagai unsur berita, dari berbagai sumber/ narasumber dan kemudian menuliskannya dalam bentuk berita (produk) jadi.

Reportase adalah kegiatan jurnalistik dalam meliput langsung peristiwa atau kejadian di lapangan. Wartawan mendatangi langsung tempat kejadian atau TKP (Tempat Kejadian Perkara) lalu mengumpilkan fakta dan data seputar peristiwa tersebut.

Dalam meliput peristiwa, penting diperhatikan:
1. Kode Etik Jurnalistik atau Kode Etik Wartawan Indonesia (KEWI)
2. Fairness Doctrine (Doktrin kejujuran) yang mengajarkan, mendapatkan berita yang benar lebih penting daripada menjadi wartwan pertama yang menyiarkan atau menuliskannya.
3. Cover both side / news balance, yakni perlakuan adil terhadap semua pihak yang menjadi objek berita, dengan meliput semua atau kedua belah pihak yang terlibat dalam sebuah peristiwa.
4. Cek dan ricek, yakni meneliti kebenaran sebuah fakta atau data beberapa kali sebelum menuliskannya.

Tahapan-tahapan reportase
1. Reportase dasar adalah peliputan berita tahap dasar atau awal. Berita yang dihasilkan dari reportase dasar ini adalah straight news atau berita lugas. ciri berita jenis ini adalah singkat/pendek (2-6 alinea), padat, langsung kepada inti masalahnya, unsure 5W+1H.
2. Reportase madya adalah reportase yang lebih luas daripada sekadar berita lugas. reportase media menghasilkan berita-kisah (news feature).
3. Reportase lanjutan/mendalam, reportase lanjutan menghasilkan berita analisis (news analysis). Contohnya depth reporting/investigative reporting.

Jadi syarat menajdi seorang reporter adalah :
1. Apa syarat utama menjadi reporter?
2. Apakah berita?
3. Bagaimana proses pencarian berita?
4. Bagaimana menulis berita

Proses Pembuatan Berita
Mempersiapkan peliputan
1. Mencari informasi awal tentang kejadian yang bernilai berita
Informasi awal dapat diperoleh dari berbagai sumber. Media massa (koran harian, internet, radio, televisi) adalah salah satu sumber informasi yang terus mengalir tak pernah henti. Bisa pula dari berbagai sumber personal, seperti pimpinan lembaga, atau kolega (kenalan) yang bekerja untuk suatu perusahaan dan memiliki cukup informasi tentang perusahaan/ lembaga tersebut.
Contoh kejadian: rapat anggaran DPRD, wisuda perguruan tinggi swasta, peresmian cabang baru bank syari’ah, lomba ilmiah remaja, seminar kebebasan pers/ berekspresi, peringatan hari bumi, pelatihan PR khusus BUMN.
2. Memastikan kejadian/ peristiwa yang akan diliput/ dicari informasinya
Melakukan konfirmasi berarti mengecek kepastian; baik kepastian jadi-tidaknya acara, kepastian partisipan/ peserta, penyelenggara, pihak/ pejabat yang akan membuka acara, rangkaian berserta waktu/ lamanya acara, aturan atau tata tertib peliputan (jika ada). Dengan demikian, reporter dapat mempersiapkan segala sesuatu; baik fisik, mental, peralatan, maupun tim peliput.
3. Mendokumentasikan seluruh informasi yang didapatkan
Informasi yang didapatkan setelah peliputan perlu dikumpulkan, disatukan, ‘ditabung’ sehingga siap untuk diolah lebih lanjut menjadi berita. Informasi dapat berupa: keterangan tentang 5W+1H, foto-foto dokumentasi, press release, profil lembaga, pidato, pernyataan tertulis, komentar (wawancara) dua-tiga narasumber, dan kesaksian saksi mata.


Menulis Berita
1. Menetapkan sudut pandang (angle) pemberitaan sesuai (jenis) beritanya
Reporter menetapkan jenis berita yang akan dibuat (straight, soft, feature, analysis), kemudian menetapkan sudut pandang (angle) yang menarik-dan menguntungkan. Ukuran menarik-menguntungkan ini tentu saja dengan (perlu) mengingat sebagian besar khalayak yang akan menikmati berita kita. Angle pada dasarnya adalah penonjolan informasi, sekaligus pintu masuk (entry point) ke dalam berita. Rapat Anggaran DPRD dapat mengambil angle: alokasi anggaran pendidikan sebesar 20%, ‘Harga’ Draft RUU Keistimewaan Yogya 500 juta Realistis/Tidak?, Kenaikan Gaji DPRD melebihi gaji PNS.
2. Menulis seluruh (isi) berita
Dengan angle yang ditetapkan kemudian modal dasar dalam menulis berita adalah seluruh rangkaian informasi yang telah didapatkan, yaitu 5W+1H. Karena anglenya adalah anggaran pendidikan 20%, maka yang didulukan adalah fakta yang terungkap dalam rapat tentang anggaran tersebut, beserta seluruh argumentasi yang menyertainya. Begitu pula beberapa komentar pelaku (peserta rapat) maupun pakar/ pengamat pendidikan yang sengaja dihubungi untuk dimintai pendapatnya.
3. Mengedit berita, isi maupun bahasa
Jika berita telah jadi, sentuhan terakhir adalah editing, baik isi maupun bahasanya. Editing isi berarti melihat-mengoreksi adakah isi yang kurang, tidak relevan, kurang sesuai, belum menonjol, dan kurang menyeluruh. Dari bahasa, adakah kalimat yang belum mengalir, sudah sesuaikah antara judul dan lead dan isi seluruh tubuhnya, sudah menggunakan bahasa dan ejaan baku atau belum, dan adakah salah-ketik yang mengganggu pembacaan berita.

Minggu, 01 Desember 2013

Berkas:Tree of life by Haecke


Resolusi penuh ‎(1.804 × 2.856 piksel, ukuran berkas: 6,83 MB, tipe MIME: image/jpeg)
Berkas ini berasal dari Wikimedia Commons dan mungkin digunakan oleh proyek-proyek lain. Deskripsi dari halaman deskripsinya ditunjukkan di bawah ini.
Wikipedia
Cscr-featured.svgSound-icon-empty.svgThis is a featured picture on the Inggris language Wikipedia (Featured pictures) and is considered one of the finest images.
Cscr-featured.svgSound-icon-empty.svgThis is a featured picture on the Vietnam language Wikipedia (Hình ảnh chọn lọc) and is considered one of the finest images.

If you think this file should be featured on Wikimedia Commons as well, feel free to nominate it.
If you have an image of similar quality that can be published under a suitable copyright license, be sure to upload it, tag it, and nominate it.

العربية | Azərbaycanca | Беларуская (тарашкевіца)‎ | বাংলা | Català | Čeština | Cymraeg | Dansk | Deutsch | Zazaki | Ελληνικά | English | Esperanto | Español | Eesti | فارسی | Suomi | Français | Galego | עברית | हिन्दी |Hrvatski | Magyar | Հայերեն | Bahasa Indonesia | Italiano | 日本語 | ქართული | Қазақша | 한국어 | Lëtzebuergesch | Lietuvių | Македонски | മലയാളം | Bahasa Melayu | Malti | Plattdüütsch | Nederlands | Norsk nynorsk | Norsk bokmål | Polski | Português | Português do Brasil | Română | Русский | Slovenščina | Српски / srpski | Svenska | தமிழ் | Türkçe | Татарча/tatarça | Українська | Tiếng Việt | Yorùbá | 中文(简体)‎ | 中文(繁體)‎ | +/−
Deskripsi
Ernst Haeckel's "tree of life", Darwin's metaphorical description of the pattern of universal common descent made literal by his greatest popularizer in the German scientific world. This is the English version of Ernst Haeckel's tree from the The Evolution of Man (Published 1879), one of several depictions of a tree of life by Haeckel. "Man" is at the crown of the tree; for Haeckel, as for many early evolutionists, humans were considered the pinnacle of evolution.
Tanggal
SumberFirst version from en.wikipedia; description page was here. Later versions derived from this scan, from the American Philosophical Society Museum.
Pembuat
Lisensi
(Menggunakan kembali berkas ini)
PD-US.
Versi lainnya
File:Tree of life by Haeckel cleanup 2.png - png file in black and white